Dalam mensukseskan program pemerintah Peningkatan
Produksi Pajale (Padi, Jagung dan Kedelai) bahwa tahun 2019 harus mampu
swasembada diantaranya yaitu Padi, maka dari itu para petani kita harus meningkatkan
produktifitasnya padi, sedangkan lahan produktif semakin hari semakin
berkurang. Dengan kondisi itu maka timbullah pemikiran, bagaimana dengan luas
lahan yang semakin sempit tetapi produktifitasnya semakin tinggi. Pemikiran
awalnya bahwa tanaman padi itu produksi yang paling banyak adalah tanaman yang
dipinggir. Dengan keadaan yang seperti itu mulailah berkembang pemikiran,
bagaimana kalau kita menanam padi, semua tanamannya menjadi tanaman pinggir.
Dengan latar belakang pemikiran itu maka muncullah teknologi penanaman yang
dapat membuat semua tanaman yang ada dilahan menjadi tanaman pinggir. Teknologi
tersebut yaitu teknologi dengan sistem penanaman jajar legowo.
Penanaman padi dengan system jajar legowo ternyata
dapat meningkatkan produktifitas padi. Cara tanam padi jajar legowo merupakan
salah satu teknik penanaman padi yang dapat menghasilkan produksi yang cukup
tinggi serta memberikan kemudahan dalam aplikasi pupuk dan pengendalian
organisme pengganggu tanaman. Sistem tanam jajar legowo juga merupakan suatu
upaya memanipulasi lokasi pertanaman sehingga pertanaman akan memiliki jumlah
tanaman pingir yang lebih banyak dengan adanya barisan kosong. Selain itu
sistem tanam jajar legowo juga meningkatkan jumlah populasi tanaman dengan
pengaturan jarak tanam. Adapun jumlah peningkatan populasi tanaman dengan
penerapan sistem tanam jajar legowo ini dapat kita ketahui dengan rumus : 100 %
X 1 / (1 + jumlah legowo).
Tipe Jajar legowo itu tidak hanya satu tetapi ada beberapa
tipe diantaranya Jajar legowo 2 : 1, Dari tipe jajar legowo 2 : 1 itu penambahan/peningkatan
populasinya sebagai berikut ;
- Jajar legowo 2 : 1 peningkatan populasinya adalah 100 % X 1(1 + 2) = 30 %
Jajar Legowo 2 : 1 (40 cm x 20 cm x 10 – 15 cm) adalah
salah satu cara tanam pindah sawah yang memberikan ruang (barisan yang tidak
ditanami) pada setiap dua barisan tanam, tetapi jarak tanam dalam barisan lebih
rapat yaitu 10 cm – 15 cm tergantung dari kesuburan tanahnya. Pada lahan kurang
subur kebiasaan petani tanam cara tegel 20 cm x 20 cm, menggunakan jarak tanam
dalam barisan 10 cm. Pada lahan dengan kesuburan sedang kebiasaan petani tanam
cara tegel 22 x 22 cm, jarak tanam dalam barisan 12, 5 cm. Pada tanah yang
subur 25 cm x 25 cm, jarak tanam dalam barisan 15 cm.
Tujuan
dari cara tanam jajar legowo 2 : 1 adalah memanfaatkan radiasi surya bagi
tanaman pinggir, tanaman relatif aman dari serangan tikus karena lahan lebih
terbuka, menekan serangan penyakit karena rendahnya kelembaban dibandingkan
dengan cara tanam biasa, populasi tanaman bertambah 30%, pemupukan lebih
efisien, pengendalian hama penyakit dan gulma lebih mudah dilakukan dari pada
cara tanam biasa
Tujuan dari cara tanam jajar legowo 2 : 1 adalah memanfaatkan radiasi surya bagi tanaman pinggir, tanaman relatif aman dari serangan tikus karena lahan lebih terbuka, menekan serangan penyakit karena rendahnya kelembaban dibandingkan dengan cara tanam biasa, populasi tanaman bertambah 30%, pemupukan lebih efisien, pengendalian hama penyakit dan gulma lebih mudah dilakukan dari pada cara tanam biasa.
Adapun
manfaat sistem tanam jajar legowo adalah:
- Menambah jumlah tanaman padi ;
- Meningkatkan produksi tanaman padi;
- Memperbaiki kualitas gabah dengan semakin banyaknya tanaman pinggir;
- Mengurangi serangan penyakit;
- Mengurangi tingkat serangan hama;
- Mempermudah dalam perawatan baik itu pemupukan maupun penyemprotan pestisida;
- Menghemat pupuk karena yang dipupuk hanya bagian dalam baris tanaman.
Selain
manfaat sistem tanam jajar legowo juga punya kelemahan antara lain:
- Membutuhkan tenaga tanam yang lebih paham dan waktu tanam yang lebih lama
Penerapan
sistem tanam jajar legowo akan memberikan hasil maksimal dengan memperhatikan
arah barisan tanaman dan arah datangnya sinar matahari. Lajur barisan tanaman
dibuat menghadap arah matahari terbit agar seluruh barisan tanaman pinggir
dapat memperoleh intensitas sinar matahari yang optimum dengan demikian tidak
ada barisan tanaman terutama tanaman pinggir yang terhalangi oleh tanaman lain
dalam mendapatkan sinar matahari.
Sumber
gambar dari koleksi BP3K Kecamatan
Polanharjo
Penerapan sistem tanam jajar legowo
akan memberikan hasil maksimal dengan memperhatikan arah barisan tanaman dan
arah datangnya sinar matahari. Lajur barisan tanaman dibuat menghadap arah
matahari terbit agar seluruh barisan tanaman pinggir dapat memperoleh
intensitas sinar matahari yang optimum dengan demikian tidak ada barisan
tanaman terutama tanaman pinggir yang terhalangi oleh tanaman lain dalam
mendapatkan sinar matahari.
Untuk mewujudkan upaya tersebut
masih terkendala karena masih banyak petani yang belum mau melaksanakan anjuran
sepenuhnya. Sebagai contoh dalam hal sistem tanam masih banyak petani yang
bertanam tanpa jarak tanam yang beraturan. Padahal dengan pengaturan jarak
tanam yang tepat dan teknik yang benar dalam hal ini adalah sistem tanam jajar
legowo akan diperoleh efisiensi dan efektifitas pertanaman serta memudahkan
tindakan kelanjutannya.
Untuk merubah perilaku para petani
agar mau melakukan penanaman padi dengan sistem jajar legowo maka perlu
dikenalkan tipe jara legowo 2 : 1 dan mempraktekkannya sehingga para petani mau
melakukan dan dapat menerapkannya.
Demikian sedikit yang bisa diuraikan
tentang sistem tanam jajar legowo 2 : 1 semoga dapat bermanfaat bagi semua
pihak terutama para petani padi.Dan semoga dengan penanaman padi system jajar
legowo 2 : 1 para petani dan buruh tanam dapat memahami manfaat dari
sistem tanam jajar legowo 2 : 1. Memang pada awal penggunaan sistem ini akan
terasa berat dan lama lantaran belum terbiasa, namun hasil yang diperoleh
nantinya sangat menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan
petani itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar